Thursday 5 December 2013

Kunci Jawaban Sejarah Kelas X Bab 1 dan Bab 2

 
Kali ini saya akan berbagi mengenai Kunci Jawaban Sejarah ESIS Bab 1 dan Bab 2
Sebelum menulis jawaban nya, silahkan cocokan dulu dengan yang dibawah ini

Judul : SEJARAH untuk SMA dan MA Kelas X
Penerbit : ESIS
Disusun Oleh : - Dr. Magdalia Alfian, M.A
                         - Dr. Nana Nurliana Soeyono, M.A
                         - Dra. Sudarini Suhartono, M.A

BAB 1
A. Pilihan Ganda
1.      a
2.      a
3.      a
4.      e
5.      c
6.      b
7.      c
8.      a
9.      a
10.  c
11.  c
12.  d
13.  e
14.  a
15.  e
16.  d
17.  b
18.  a
19.  d
20.  a

B.
1.      Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Kata pohon biasanya bermakna pada hubungan keturunan atau asal usul keluarga atau silsilah dinasti. Apabila kita melihat gambaran silsilah raja atau dinasti gambaran itu akan seperti pohon terbalik.
2.      Sejarah menurut Kontowijoyo adalah menyuguhkan fakta secara diakronis, idiografis, unik, dan empiris.
3.      Colingwood berpendapat bahwa sejarah merupakan ilmu atau suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa lalu. Jawaban diperoleh dari interpretasi bukti sejarah dan dari self knowledge manusia.
4.      Sejarah sebagai peristiwa, tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah, sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa lain dan menjadi bagian dari sebuah proses dalam dinamika historis. Sejarah sebagai kisah, merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lalu, ada pengaruh faktor kepentingan dari siapa yang menuturkan kisah itu sehingga sejarah sebagai kisah lebih bersifat subjektif. Sejarah sebagai ilmu, sejarah dianggap sebagai ilmu karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Sejarah sebagai seni, karena dalam penulisan sejarah diperlukan intuisi, emosi, dan gaya bahasa dalam menyampaikan fakta sejarah.
5.      Contoh sejarah sebagai kisah adalah otobiografi seorang tokoh dan contoh sejarah sebagai peristiwa adalah pemberontakan PKI pada tahun 1965.
6.      Leopold von Ranke.
7.      Generalisasi adalah penyimpulan dari khusus ke umum. Periodisasi adalah pengklasifikasian peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Kronologi adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya.
8.      Agar seseorang yang mempelajari sejarah tidak lagi berpikir monokausal, yaitu sebuah pikiran yang menyatakan bahwa suatu peristiwa terjadi karena satu alasan. Tapi setelah mempelajari sejarah seseorang dapat berpikir secara plurikausal, yaitu berpikiran bahwa setiap kejadian terjadi karena banyak alasan.
9.      Fungsi simplikasi dalam sejarah, antara lain untuk penyederhanaan bagi peneliti dalam melakukan analisis. Fungsi saintifikasi adalah agar sejarah juga melakukan penyimpulan umum, generalisasi sejarah digunakan untuk mengecek teori yang lebih luas.
10.  Kegunaan sejarah dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama, secara intrinsik dengan menerapkanya sebagai sebuah ilmu, menyatakan pendapat, dan profesi. Kedua, sejarah digunakan secara ekstrinsik dengan menjadikan sejarah sebagai pendidikan moral, politik, penalaran, dan lain-lain.
BAB 2
A. Pilihan Ganda
1.   e                            11. a
2.   a                            12. e
3.   c                            13. a
4.   a                            14. d
5.   d                            15. b
6.   c                            16. d
7.   a                            17. c
8.   c                            18. c
9.   a                            19. d
10. c                            20. b

B.
1.   Ciri-ciri dari tradisi lisan adalah:
-          Pesan-pesan disampaikan secara lisan, baik melalui ucapan, nyanyian maupun            musik.
-          Tradisi lisan berasal dari generasi sebelum generasi sekarang (paling sedikit satu            generasi sebelumnya). Hal itu menunjukkan fungsi pewarisan pada tradisi lisan.
2.   Dua dimensi kisah dan cerita dalam tradisi lisan adalah:
-          Dimensi kisah, berupa kisah perorangan atau kelompok adalah kisah tentang           kejadian di sekitar kehidupan kelompok. Inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta           tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang             mereka percayai.
-          Cerita kepahlawanan menggambarkan tindakan kepahlawanan yang mengagumkan           bagi kelompok pemiliknya. Cerita ini biasanya berpusat pada tokoh-tokoh tertentu.           Selain memiliki dimensi historis karena faktanya dapat ditelusuri, cerita              kepahlawanan juga memiliki dimensi magis religius.
3.   Perbedaan antara monogen    dan poligen    adalah:
-          Monogen    adalah suatu penemuan yang diikuti oleh proses difusi atau           penyebaran.
-          Poligen    adalah akibat adanya penemuan-penemuan sendiri atau yang sejajar           terhadap motif-motif cerita yang sama di tempat-tempat yang berlainan serta alam           masa yang berlainan atau pun bersamaan.
4.   Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam mengenali sebuah folklore adalah:
-          Folklore biasanya menyebar dan diwarisi secara lisan.
-          Folklore bersifat tradisional. Hal ini terlihat dari sistem penyebarannya yang relatif           tetap.
-          Folklore ada dalam versi yang berbeda karena penyampaiannya secara lisan           memungkinkan adanya perubahan di dalamnya. 
-          Folklore bersifat anonim karena nama penciptanya tidak diketahui lagi.
-          Folklore memiliki bentuk yang biasanya mempunyai rumus atau berpola. Hal ini,           terlihat dalam cerita rakyat yang selalu menggunakan kata-kata klise, seperti ”bulan empat belas hari” untuk menggambarkan kecantikan seorang gadis atau menggunakan kata-kata pembukaan dan penutup yang baku, seperti ”menurut empunya cerita... mereka pun mengalami kesengsaraan...   
-          Folklore memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, cerita           rakyat yang sangat berguna sebagai alat pendidik, protes sosial, dan proyeksi dari           keinginan yang terpendam.  
-          Folklore bersifat pralogis karena logikanya sendiri tidak sesuai dengan logika           umum.
-          Folklore menjadi milik bersama masyarakat tertentu. Hal ini karena penciptanya           yang pertama tidak diketahui lagi. Maka, semua anggota masyarakat itu merasa           memilikinya.
-          Folklore pada umumnya bersifat polos dan lugu walaupun sering kali kelihatan           kasar dan terlalu spontan.
5.   Kelompok golongan legenda menurut Jan Harold Brunvand adalah:
-          Legenda keagamaan. Yang  termasuk kelompok golongan legenda ini, antara lain          legenda orang-orang saleh dan suci dari suatu agama.
-          Legenda alam gaib. Legenda seperti ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap            benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk           meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
-          Legenda perseorangan. Cerita tentang tokoh-tokoh tertentu. Cerita tersebut           dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar pernah terjadi.
-          Legenda setempat. Yang termasuk ke dalam golongan legenda setempat adalah           cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk tipografi.
6.   Runutan perkembangan kesusasteraan tertulis Indonesia adalah:
-          Kesusasteraan Mataram. Hasil karyanya yang tertua adalah Shang Hiang           Kamahayanikan yang ditulis oleh Sambara Suryawanasa. Di dalam kitab ini,           dikisahkan masalah ajaran dan ibadah agama Buddha Tantrayana.
-          Zaman Kediri memiliki hasil karya, yakni Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa,           Kresnayana karangan Mpu Dharmaja, dan Bharatayudha karya Mpu Sedah yang          kemudian diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
-          Zaman Majapahit I memiliki karya sastra Negarakertagama karangan Mpu           Prapanca tentang raja-raja Singasari dan raja-raja Majapahit. Kitab Sutasoma           karangan Mpu Tantular.
-          Zaman Majapahit II memiliki karya sastra kitab Pararaton dan Bubhuksah. Kitab           Pararaton berisi kisah tentang mitos dari Ken Arok sampai akhir Majapahit.           Sementara itu, Bhubuksah berisi kisah tentang dua bersaudara yang mencapai           kesempurnaan.
7.   Penjelasan mengenai tiang bertulis di Kutai dan batu bertulis dari Tarumanegara adalah sebagai berikut:
-         Tiang bertulis di Kutai. Pada lembah sungai Mahakam di Kalimantan Timur,           ditemukan tujuh buah tugu batu yang digambarkan sebagai yupa, tempat mengikat           hewan-hewan yang akan dipersembahkan. Pada tugu-tugu batu ini, tertulis sajak-          sajak dalam bahasa sansekerta yang mengisyaratkan persembahan besar-besaran.           Persembahan ini utamanya terdiri atas hewan ternak, tetapi terdapat pula binatang           lain, seperti kuda yang diberikan kepada para Brahmana sebagai balas jasa atas           kehadiran mereka dalam ritual tersebut sebagai wakil dari Raja Mulawarman.           Tulisan pada tiang-tiang ini menunjukkan waktu penulisannya, yakni pada            pertengahan kedua abad ke-4. Namun, sebuah geonologi yang terdapat di           dalamnya menunjukkan bahwa kerajaan tersebut kemungkinan telah berdiri satu           abad lebih awal.
-         Batu bertulis dari Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara yang berada di Jawa           Barat berkembang di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman pada abad ke-5.           Nama raja ini terdapat dalam sejumlah batu bertulis yang salah satunya ditemukan           dalam sebuah batu besar yang terdapat di tengah-tengah aliran sungai. Bekas           telapak kaki sang raja pada batu ini mungkin sebagai tanda yang menandai daerah           taklukkan atau wilayah kekuasaannya. Pada tulisan dalam prasasti itu, Raja           Purnawarman membandingkan bekas telapak kakinya dengan bekas telapak kaki           Wisnu, dewa dalam ajaran Hindu. Sebuah batu menunjukkan bekas telapak kaki           gajah milik raja yang diduga didatangkan dari Sumatera mengingat sejak zaman           Prasejarah tidak ditemukan gajah liar di Pulau Jawa. Peninggalan Purnawarman           yang paling penting dan utama adalah pembangunan saluran air ke arah timur laut           Jakarta, yang barangkali bertujuan untuk mencegah banjir.
8.   Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia terbagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
-          Fase pertama adalah fase historiografi tradisional yang meliputi penulisan babad dan hikayat. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi penulisan sejarah yang           cukup penting dan biasanya tidak terpisah dari sastra sejarah. Pada zaman Hindu-          Buddha, penulisan sejarah umumnya bersifat istanasentris, kepentingan dan           keinginan raja sangat menentukan isi tulisan. Masalah yang menjadi objek perhatian saat itu adalah masalah-masalah pemerintahan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam pemerintahan ditulis pada batu besar yang disebut dengan nama prasasti.
-          Fase kedua adalah fase historiografi kolonial. Pada masa kolonial, penulisan           peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di           Indonesia. Sebaliknya, di kalangan rakyat Indonesia, tulisan-tulisan sejarah yang           dibuat dapat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa           Indonesia melawan penjajah. Hal ini memberikan corak tersendiri terhadap           penulisan sejarah masa pergerakan nasional Indonesia.
-          Fase ketiga adalah fase historiografi nasional. Pada masa kemerdekaan, penulisan           bertujuan agar perjalanan sejarah bangsa menuju kemerdekaan benar-benar dapat           dipahami. Dengan ini, diharapkan bangsa Indonesia terdorong untuk mengisi           kemerdekaan. Sekitar tiga belas tahun sesudah Indonesia merdeka, historiografi           modern Indonesia dimulai. Sejak proklamasi kemerdekaan, historiografi nasional           terbagi atas tiga tahap atau gelombang. Pertama, gelombang dekolonisasi sejarah           dengan menggantikan model pendekatan Nederlando-sentris dengan pendekatan           Indonesia-sentris. Kedua, gelombang pemanfaatan ilmu sosial dalam sejarah yang           dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Ketiga, gelombang reformasi sejarah, berupa           pelurusan terhadap hal-hal yang kontroversial dalam sejarah yang ditulis semasa            Soeharto berkuasa.
9.   Tradisi masyarakat prasejarah dalam bidang mata pencaharian, awalnya adalah tatanan perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian, gaya hidup ini lambat laun berubah menjadi aktivitas bercocok tanam dengan sitem pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin dan umur.
10. Sebuah kisah dapat dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip) karena inti kisah ini sebenarnya merupakan fakta tertentu yang diselimuti berbagai unsur dimensi magis religius sebagaimana yang mereka percayai. Selain itu, fakta tersebut dituturkan dengan berbagai tambahan sesuai dengan selera penuturnya. Itulah sebabnya kisah ini dikatakan sebagai gosip sejarah (historical gossip).
 

No comments:

Post a Comment