Tuesday 3 December 2013

Macam Macam Majas

 
1. Majas Perbandingan dibagi menjadi enam bagian
Asosiasi/perumpamaan
adalah memberikan perbandingan terhadap sesuatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding seperti, bagaikan, laksana, bak
Contoh: wajahnya pucat bagaikan bulan kesiangan
Simile adalah membandingkan dua hal yang hakekatnya berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata pembanding secara eksplisit
Contoh: seperti bumi dengan langit
Metafora adalah membandingkan dua hal karena adanya kesamaan sifat
Contoh: ibarat mencencang air
Alegori adalah memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung.
Contoh: hati-hatilah anda berdua dalam mengarungi samudra yang penuh bahaya, gelombang, topan, dan badai
Personafikasi adalah memberikan pembandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati
Contoh: senja memanggil burung kesayangannya
Tropen adalah menggunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud
Contoh: pekerjaanya hanya mengukur jalan saja
2. Majas Pertentangan dibagi menjadi tujuh bagian
Hiperbola adalah menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan
Contoh: suaranya membelah angkasa
Litotes adalah mengungkapkan suatu maksud secara berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan
Contoh: silahkan makan walaupun hanya dengan kecap saja
Oksimoron adalah pengungkapan dua maksud  yang berlawanan di dalam sebuah kalimat
Contoh: makanan itu membuatnya bahagia tetapi membuatnya menderita
Kontradiksi intermesis adalah menunjukkan adanyaa pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
Contoh: semua undangan telah hadir, selain bapak lurah
Antitesis adalah menggunakan paduan kata yang berlawana artinya agar orang memperhatikan kedua bagian yang dpertentangkan
Contoh: hidup dan mati ditangan tuhan
Paradoks adalah mengandung seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya tidak bertentangan karena objek atau keadaan yang dipertentangkan memang berbeda .
Anakhronisme adalah menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan zamannya)
Contoh: begitu lahir, ia memanggil ibunya
3. Majas pertautan dibagi menjadi enam bagian
Alusio adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan pribahasa yang telah umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali
Contoh: hati-hati, jangan sampai peristiwa madiun terjadi lagi
Metonimia adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu.
Contoh: ia sedang menyedot fanta (fanta)
Pars pro toto adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut sebagian untuk keseluruhan
Contoh: dian membeli tiga ekor lembu
Trotem pro parte adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian
Contoh: indonesia akhirnya menang 2-0 atas malaysia
Eufemisme adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan kesopanan atau kata-kata pantang
Contoh: anak itu agak terganggu  pikirannya (gila)
Antonomasia
Contoh: Nah, itu dia, si hitam datang
4. Majas penegasan dibagi menjadi 12 bagian
Pleonasme adalah menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan
Contoh: mereka turun ke bawah gunung sambil bergandengan
Repetisi adalah mengulang-ngulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud
Maksud: sekali tidak takut, tetap tidak takut.
Paralelisme adalah menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan anafora. Sedang di akhir kalimat dinamakan epifora
Anafora : ikut hati mati,
Epifora : sabar itu baik,
Tautologi adalah mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam; biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh: aku khawatir serta waswas mendengar berita itu
Klimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut makin lama makin meningkat (naik)
Contoh: mula-mula, ia hanya mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis, akhirnya menjerit kesakitan.
Antiklimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut , makin lama makin menurun (lemah)
Koreksio adalah dipakai jika kita ingin menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya di sengaja
Contoh: orang itu sahabatku, oh bukan, bapakku
Preiterito adalah dipakai untuk berpura-pura saja
Contoh: tak perlu saya sebutkan siapa pencurinya, kita semua sudah tahu
Enumerasio adalah setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup
Contoh: awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun. Petir seperti membelah lembah itu.
Eksklamasio adalah menggunakan kata seru sebagai penegas
Contoh: wah, bagus benar rumah ini!
Asindenton adalah menyebutkan pemerian beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung
Contoh:  meja, kursi, lemari, tikar, bantal, dimasukkan di dalam kamar
Polisindenton adalah mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat
Contoh: setelah ia pulang maka ia mengambil buku dan sepeda, lalu menjenguk neneknya di kampung
5. Majas sindiran dibagi menjadi tiga bagian
Ironi merupakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud
Contoh: baru pukul dua malam, mengapa engkau sudah pulang?
(yang dimaksud: sudah pukul dua malam, mengapa baru pulang)?
Sinisme merupakan sindirin, tetapi lebih kasar daripada ironi.
Contoh: dasar, kalau bicara tidak pernah diatur!
Sarkasme merupakan sindiran yang sangat kasar, tidak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga
Contoh: jika aku memandangmu yang tak berbeda dengan anjing luar!

No comments:

Post a Comment